Indonesiatu - Salah satu wisata sejarah di Pulau Lombok adalah Masjid Kuno Bayan Beleq yang terletak di Desa Bayan, Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, tidak terlalu jauh dari Air Terjun Sendang Gila. Rute yang harus dilalui adalah Mataram - Pemenang - Tanjung - Kayangan - Akar akar - Bayan, dengan jarak 87 KM dan kami menempuh dalam waktu sekitar dua jam (kecepatan normal). Bila nanti sudah sampai di pertigaan Sendang Gila belokkan kendaraan anda ke kiri karena kalau lurus anda akan sampai di Air Terjun Sendang Gila. Lokasi tepatnya tidak terlalu jauh dari pertigaan tersebut dan berada di kiri jalan.
Berdasarkan artikel yang ane baca, mesjid ini adalah mesjid pertama yang dibangun di Pulau Lombok sekitar abad 16-17 M bersamaan dengan masuknya ajaran Islam di Pulau ini. Bangunannya sangat sederhana. Berukuran sekitar 9x9 meter persegi Pondasi dari bebatuan yang ditata rapi dan kokoh tanpa semen, dinding nya dari bambu, lantai tanah, bertiang kayu, atapnya terbuat dari bilah bilah bambu, sangat unik. Di bagian depan pintu masjid terdapat Gentong Air (padasan dlm bahasa jawa) untuk wudhu. Menurut info dari warga yang ane temui, bangunan ini sudah dipugar beberapa kali kecuali pondasinya.
Di dalam mesjid, di bagian tengah, terdapat sebuah Bedug yang tergantung, serta beleq (makam besar) dari salah seorang penyebar agama Islam pertama di kawasan ini, yaitu Gaus Abdul Rozak. Di belakang kanan dan depan kiri masjid terdapat dua gubuk kecil yang di dalamnya terdapat makam tokoh-tokoh agama yang turut membangun dan mengurus masjid ini sejak dari awal.
Masjid ini sudah tidak digunakan untuk Solat Berjamaah sehari hari, akan tetapi digunakan saat Hari Hari Besar Keagaman Islam saja semisal Maulud Nabi Muhammad SAW ataupun saat Idul Fitri. Dan banyak juga warga baik sekitar maupun jauh yang berdoa di sekitar makam masjid.
Berdasarkan artikel yang ane baca, mesjid ini adalah mesjid pertama yang dibangun di Pulau Lombok sekitar abad 16-17 M bersamaan dengan masuknya ajaran Islam di Pulau ini. Bangunannya sangat sederhana. Berukuran sekitar 9x9 meter persegi Pondasi dari bebatuan yang ditata rapi dan kokoh tanpa semen, dinding nya dari bambu, lantai tanah, bertiang kayu, atapnya terbuat dari bilah bilah bambu, sangat unik. Di bagian depan pintu masjid terdapat Gentong Air (padasan dlm bahasa jawa) untuk wudhu. Menurut info dari warga yang ane temui, bangunan ini sudah dipugar beberapa kali kecuali pondasinya.
Di dalam mesjid, di bagian tengah, terdapat sebuah Bedug yang tergantung, serta beleq (makam besar) dari salah seorang penyebar agama Islam pertama di kawasan ini, yaitu Gaus Abdul Rozak. Di belakang kanan dan depan kiri masjid terdapat dua gubuk kecil yang di dalamnya terdapat makam tokoh-tokoh agama yang turut membangun dan mengurus masjid ini sejak dari awal.
Masjid ini sudah tidak digunakan untuk Solat Berjamaah sehari hari, akan tetapi digunakan saat Hari Hari Besar Keagaman Islam saja semisal Maulud Nabi Muhammad SAW ataupun saat Idul Fitri. Dan banyak juga warga baik sekitar maupun jauh yang berdoa di sekitar makam masjid.
Screenshots:
Posting Komentar