Indonesiatu - Selama ini, kabupaten Tuban, Jawa Timur terkenal sebagai kota seribu goa. Tapi tak hanya itu, Tuban ternyata juga menyimpan pesona yang bisa dikatakan sebagai fenomena alam. Sebab, di desa Maindu, kecamatan Montong, Tuban, terdapat api abadi yang tak kunjung padam. Api abadi ini baru diketahui hari ini, Minggu, 30 Oktober 2011. Penemuan ini pun membuat warga sekitarnya geger.
Api abadi tersebut diduga muncul dari gas bumi, sebab baunya yang seperti gas elpiji. Gas tersebut diperkirakan berasal dari dari panas bumi yang muncul dari sela-sela tanah. Khosim, salah satu warga setempat menyatakan, dulunya ada lubang kecil dari tanah yang muncul, dan memiliki bau gas. Lantas warga langsung memberi api, ternyata api tersebut menyala dan tidak bisa dimatikan sehingga langsung dinamakan api abadi.
”Warga yang mengetahui ada lubang gas langsung menyalakan api. Sehingga menyala hingga sekarang,” jelas Khosim. Khosim melanjutkan, ada lubang tanah di desa setempat yang juga mengeluarkan gas yang juga mudah terbakar. Tercatat ada 8 titik lubang. Namun, untuk saat ini hanya ada satu titik yang dibiarkan oleh warga, dan yang lainnya ditutup dengan plaster semen.
Lokasi api abadi ini, terdapat di tengah persawahan para warga, dengan latar belakang bukit White While (dinding putih). Kalau anak-anak Pramuka mengenal lokasi ini dengan sebutan Van Deer Plash. Jarak tempatnya dari Kabupaten Tuban kurang lebih 30 km.
Sebelumnya, api abadi yang sudah dikenal masyarakat secara luas merupakan api abadi Mrapen. Terletak di kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, api abadi Mrapen merupakan api yang keluar dari tanah, dan tidak akan padam walaupun turun hujan.
Api Mrapen pun digunakan dalam sejumlah acara internasional. Antara lain, pesta olahraga internasional Games of New Emerging Force (Ganefo) pada 1 November 1963. Selain itu, api Mrapen juga digunakan dalam acara Pekan Olahraga Nasional dan upacara hari raya Waisak.
Api abadi tersebut diduga muncul dari gas bumi, sebab baunya yang seperti gas elpiji. Gas tersebut diperkirakan berasal dari dari panas bumi yang muncul dari sela-sela tanah. Khosim, salah satu warga setempat menyatakan, dulunya ada lubang kecil dari tanah yang muncul, dan memiliki bau gas. Lantas warga langsung memberi api, ternyata api tersebut menyala dan tidak bisa dimatikan sehingga langsung dinamakan api abadi.
”Warga yang mengetahui ada lubang gas langsung menyalakan api. Sehingga menyala hingga sekarang,” jelas Khosim. Khosim melanjutkan, ada lubang tanah di desa setempat yang juga mengeluarkan gas yang juga mudah terbakar. Tercatat ada 8 titik lubang. Namun, untuk saat ini hanya ada satu titik yang dibiarkan oleh warga, dan yang lainnya ditutup dengan plaster semen.
Lokasi api abadi ini, terdapat di tengah persawahan para warga, dengan latar belakang bukit White While (dinding putih). Kalau anak-anak Pramuka mengenal lokasi ini dengan sebutan Van Deer Plash. Jarak tempatnya dari Kabupaten Tuban kurang lebih 30 km.
Sebelumnya, api abadi yang sudah dikenal masyarakat secara luas merupakan api abadi Mrapen. Terletak di kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, api abadi Mrapen merupakan api yang keluar dari tanah, dan tidak akan padam walaupun turun hujan.
Api Mrapen pun digunakan dalam sejumlah acara internasional. Antara lain, pesta olahraga internasional Games of New Emerging Force (Ganefo) pada 1 November 1963. Selain itu, api Mrapen juga digunakan dalam acara Pekan Olahraga Nasional dan upacara hari raya Waisak.
Posting Komentar